1. menggunakan handphone selama satu jam, dapat meningkatkan jumlah bakteri ditelinga menjadi 700 kali lipat
2. Pak Teichi Yoshizawa dari Jepang mengoleksi 700.000 korek api.
3.seperempat dari isi apel adalah udara. I tu sebabnya apel terapung di air.tidak percaya cobalah!
4.yang kita tahu dari sekian burung yang indah dan lucu teryata ada 1 burung yg kita belum ketahui yaitu PITOHUI
5.gizi adalah adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
6. 3 fungsi gizi:
a. sumber energi
b.pertumbuhan dan pembangunan sel-sel jaringan tubuh.
c.mengatur proses metabolisme di dalam tubuh
7.
ROKSANA
Mengaktifkan kemauan menulis guru
Minggu, 28 Februari 2016
RAHASIA PINK DITO
Aku punyateman baru di, sekolah pindahan dari Jakarta. anak laki laki berambut rapi,berseragam putih merah cemerlang. namanya Dito. Belum-belum aku dan teman temanku menatap ia dengan heran. Bayangkan, kotak pensilnya berwarna pink!
Pink,lo seperti warna kotak pensil Astri, Dena dan Lita.aku saja yang perempuan,tidak memakai warna pink, saat istirahat,beda lagi.kami semua beli Jajanan di warung dan gerobak di depan sekolah .sedangkan Dito, mengeluarkan Kotak bekal cantikyang lengkap dengan buah jeruk ,pulang sekolah ,Dito juga langsung pulang.eh tepatnya langsung.eh,tepatnya langsung masuk ke mobil jemputanya. Gaya banget,ya! pulang sekolah di kota sekecil ini saja, pakai dijemput mobil! Dengan segala perbedaan itu, jelas saja, kami segan berteman dengannya. Dito sendiri punselalu pendiam. Wajahnya sering muram. Namun, guru - guru amat menyukainya karena dito selalu santun dan pandai di kelas. keanehan itu semakin bikin heboh sejak kemarin sore. Aku dan beberapa teman sekelas sedang asyik bermain perang - perangan di ladang pak Yan. Lagi seru -serunya kami bermain tiba - tiba...... "Krosoak"! suatu benda berwarna pink melayang jatuh ke tempat kami. Ternyata sehelai layang - layang pink bergambar bunga kuning. kami jelas kaget.Dan,yang lebih kaget lagi ia bersama dengan seorang anak perempuan, ternyata saat kami bertanya dengan Dito ternyata anak perempuan itu adalah adiknya, Amalia. keesokan harinya Dito dipilih untuk mengikuti pertandingan sepakbola di sekolahnya, tak ku sangka ternyata Dito jago banget main bola! Pipi Bono sampai berwarna pink tua saat mendapati timnya kalah! Hi hi hi hi... Kami semua betul betul salah menebak rahasia "pink "Dito.
Sabtu, 27 Februari 2016
JIKA SAYA MENJADI SEORANG SUPERVISOR APA YANG AKAN SAYA LAKUKAN?
Jika saya sebagai seorang supervisor bagaimana
langkah-langkah untuk menghadapi bawahan dengan posisi dan keadaan seperti di
bawah ini:
Pada Posisi I (pintar dan kaya) ,Ability besar:competensi besar dijuluki karyawan
Smart dan profesional,perilaku supervisor juga harus Yang Profesional: Pendekatan
yang digunakan adalah non direktif
Perlaku
supervisor
- Mendengarkan pendapat dari bawahan karena ide dan kepintaran bawahan sejenis
ini sangat bervariasi dan selalu inovatif,namun supervisor harus menetapkan menetapkan Tujuan
supaya tidak menyimpang dari tujuan yang pertama dari supervisor. Rancangan
seperti ini menunjukkan bahwa seorang supervisor bersungguh-sungguh ingin
mencapai tujuan tersebut. Ini sekaligus memberikan tantangan yang jelas
pada bawahan.
- Ketika
bawahan melakukan kesalahan atau kekeliruan maka manager harus Memberanikan diri untuk memberikan hukuman dan jika
bawahan melakukan kemampuan kineja yang tingggi berikan reward misalnya
kenaikan pangkat dan jabatan yang lebih tinggi,
- Manager
mencoba menjelaskan garis besarnya saja
- Manager menyajikan sesuatu dengan frekuensi yang lebih kecil
yang lebih banyak adalah bawahan;
- Manager memecahkan masalah dengan melibatkan bawahan
- f.Teknik yg diterapkan dialog dan mendengarkan aktif
SOLUSI YANG DITAWARKAN:Reward(penghargaan dan hadiah) dan funishment(mutasi,transfer,demosi,pensiun)
Artinya:jika berprestasi maka diberikan promosi jabatan,kalau tidak
berprestasi berikan funishment.
Pada Posisi II Pintar –miskin :Ability kecil tetapi competensi besar disebut karyawan kritikus.
Hal yang dilakukan sebagai seorang supervisor adalah:
·
A.melakukan pendekatan emosional,dan membuat
pelatihan.Bantulah bawahan anda dengan senantiasa
memberikan informasi-informasi yang mereka butuhkan, baik demi pelaksanaan
tugas-tugas, maupun wawasan mereka terhadap pekerjaan secara keseluruhan.
Sediakan pula perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk bekerja baik.
Jangan sampai bawahan anda mengelak dengan alasan peralatan yang tidak memadai.
·
B.Meminta laporan adalah pertanda anda menaruh
perhatian sekaligus kendali akan pekerjaan bawahan anda. Anda pun bisa menilai
pekerjaan bawahan anda dari laporan yang anda terima. Dengan demikian anda pun
bisa memberikan umpan balik serta memastikan bahwa tujuan serta rencana anda
tetap berjalan dengan baik.
SOLUSI YANG
DITAWARKAN:bila tercapai tujuan yang ditetapkan maka akan diberikan Reward(penghargaan
dan hadiah)melalui bantuan perumahan dan
bagi atasan yang tidak tercapai tujuan yang diharapkan maka akan diberikan funishment(mutasi,transfer,demosi,pensiun),
Pada Posisi III bodoh-kaya :ability besar;kompetensi kecil dijuluki karyawan
sibuk tak menentu,tetapi tujuan yang ditatapkan tidak tercapai.Maka peranan manajer: Bila menemukan bawahan seperti ini maka pendekatan yg
diterapkan adalah Kolaboratif.
Perilaku
Supervisor adalah:
- Atasan menumbuhkan harapan dan kemauan untuk berjuang pada
bawahan melalui peatihan dan pengembangan diri bawahan melalui kursus dan
pelatihan secara mandiri sehingga menunjukkan perubahan tingkahlaku
kearah yang lebih baik demi peningkatan kemampuannya. Namun, pada saat
yang sama buatlah syarat dan ketentuan yang baik yang harus dijalankan
bawahan, jangan lepaskan kendali. Atasan tetap harus menyusun
aturan-aturan yang cukup namun tidak mengekang dan sewenang-wenang. Supervisor menyajikan terlebih dahulu kemudian
menugaskan bawahan; memeriksa
kemajuan kegiatan kerja bawahan dan beri umpan balik,supervisor harus
menyediakan waktu yang cukup banyak dan kesabaran untuk membimbing bawahan,atasan
adakan pertemuan untuk bersama-sama memeriksa kemajuan kerja. Supervisor
terus-menerus bekerja tanpa berhenti sejenak,selalu melihat hasil kerja bawahan
secara obyektif. Beri umpan balik yang mereka sangat butuhkan untuk
menilai diri mereka sendiri. Doronglah bawahan anda untuk tetap fokus
pada tujuan semula.
- Supervisor
menjelaskan tentang garis besar (job deskription); Jelaskan tanggung jawab dan hasil yang diharapkan dari
bawahan.
Bawahan harus mengerti secara jelas apa yang menjadi tanggung jawab serta peran mereka dalam unit kerjanya. Beritahu juga hasil dan kualitas yang anda harapkan dari kerja mereka. Tunjukkan bagian-bagian penting dari pekerjaan itu. Dengan demikian bawahan tahu batas-batas mana yang boleh serta mana yang harus mereka kerjakan. - Supervisor
mencoba mendengarkan pendapat dari bawahan sehingga mampu
memperbaiki diri; Jadikan seluruh proses ini sebagai bagian dari tugas
anda dalam mendidik bawahan anda. Atasan bukan sekedar bos, melainkan
pemimpin sekaligus guru yang membimbing bawahan untuk maju. Adalah sebuah
penghargaan bila bawahan anda menjadikan anda sebagai pembimbing dan
pendidik mereka.
- Supervisor
memecahkan
masalah;
- manager melakukan negosiasi dalam hal penyandang dana sehingga ada
penambahan sarana dan prasarana.
b. SOLUSI
YANG DITAWARKAN:bagi bawahan yang berada pada posisi III ini dianjurkan
mengikuti pelatihan atas prakarsa sendiri,untuk melatih kompetensi yang lebih
baik,jika ada motivasi berprestasi pada diri bawahan ini maka tindakan yang
dilakukan adalah memberikan funishment(mutasi,transfer,demosi,pensiun)
Teknik yg digunakan adalah
percakapan pribadi, dialog, menjelaskan
Pada Posisi IV prototype karyawanbodoh-miskin ;ability kurang,competensi kurang
disebut sebagai karyawan tidak berkualitas, maka pendekatan yanag digunakan adalah direktif.
Perilaku supervisor :
a.
Menjelaskan secara detail
teknis pekerjaan yang harus dilakukan; Sesekali waktu adakan pertemuan untuk bersama-sama memeriksa kemajuan
kerja. Anda dan bawahan tidak bisa terus-menerus bekerja tanpa berhenti sejenak
melihat hasil kerja anda secara obyektif. Beri umpan balik yang mereka sangat
butuhkan untuk menilai diri mereka sendiri. Doronglah bawahan anda untuk tetap
fokus pada tujuan semula.
b.
Menyajikan semua
bahan yang diperlukan dan informasi dan informasi yang dibutuhkan
c.
Mengarahkan seluruh pekerjaan
dari awal sampai akhir;
d.
memberi contoh tentang apa
yang dikerjakan berikutnya.
e.
menetapkan tolok ukur
dari semua pekerjaan yang sudah dilakukan;
f.
menguatkan tentang apa yang
telah dilakukan bawahan,sehingga bawahan tahu kinerjanya berguna atau tidak. Jangan pilih kasih. Perlakukan bawahan sebagaimana mestinya.
Perlakuan yang tidak adil mudah sekali melemahkan semangat orang-orang dan
merusak apa yang sudah dibangun dengan susah payah. Lindungilah hak-hak
bawahan. Jangan selalu menekankan pada tanggung jawab dan kewajiban.
q SOLUSI
YANG DITAWARKAN:kecil kemungkinan bawahan seperti ini memiliki motivasi
berprestasi,namun jika ada dari bawahan yang bekerja dengan hasil baik tetap
akan diberikan Reward(penghargaan dan hadiah) dan namun kebanyakan bawahan
semacam ini melakukan evaluasi diri,jadi akan segera mengundurkan diri tidak
berada di kedudukan yang strategis di perusahaan atau kantor,jika motivasi
berprestasi semakin hari semakin menurun maka tetap diberikan funishment
seperti:(mutasi,transfer,demosi,pensiun)
Selasa, 26 Juli 2011
Keberadaan dan Menjadi seorang Sarjana Pengelolaan Pendidikan
Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua seyogyanya kepala sekolah memahami dan mengatahui perannya. Adapun peran-peran kepala sekolah yang menjalankan peranannya sebagai manajer seperti yang diungkapkan oleh Wahjosumidjo (2002:90) adalah: (a)Peranan hubungan antar perseorangan; (b) Peranan informasional; (c) Sebagai pengambil keputusan.
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut, dapat penulis uraikan sebagai berikut:
a. Peranan hubungan antar perseorangan
- Figurehead, figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai kepala sekolah sebagai lambang sekolah.
- Kepemimpinan (Leadership). Kepala sekolah adalah pemimpin untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai tujuan.
- Penghubung (liasion). Kepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru, staf dan siswa.
b. Peranan informasional
- Sebagai monitor. Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan adanya informasi-informasi yang berpengaruh terhadap sekolah.
- Sebagai disseminator. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan orang tua murid.
- Spokesman. Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada lingkungan di luar yang dianggap perlu.
c. Sebagai pengambil keputusan
- Enterpreneur. Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program yang baru serta malakukan survey untuk mempelajari berbagai persoalan yang timbul di lingkungan sekolah.
- Orang yang memperhatikan gangguan (Disturbance handler). Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil.
- Orang yang menyediakan segala sumber (A Resource Allocater). Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa yang akan memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan dan dibagikan.
- A negotiator roles. Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi kebutuhan sekolah.
Seperti halnya diungkapkan di muka, banyak faktor penghambat tercapainya kualitas keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak trasnparan, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor penghambat lainnya yang menghambat tumbuhnya kepala sekolah yang professional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses, dan output)
Hasil Penelitian Siswa Belajar 'Praktek Lapangan'
Sementara banyak pembaca berpikir, lebih bagus berada di tempat yang tenang dengan membaca sebuah buku, sebuah studi menunjukkan siswa dapat memahami lebih banyak jika mereka mengambil pendekatan yang lebih aktif untuk membaca.
Serangkaian percobaan oleh para peneliti di Arizona State University di Tempe dan University of Wisconsin-Madison menunjukkan bahwa siswa dapat memahami dan menyimpulkan lebih banyak dengan bertindak secara sambil praktek-baik dalam kehidupan nyata atau semi nyata-dibandingkan dengan membaca sendiri.
Dalam eksperimen, diterbitkan dalam edisi Juni jurnal Studi Ilmiah Membaca, peneliti menemukan bahwa matematika SD siswa yang bertindak praktek lapangan dalam masalah kata lebih akurat dan kurang terganggu dibanding mereka yang tidak.
"Kita tahu bahwa anak-anak mengalami kesulitan melakukan masalah cerita" dalam matematika, kata Arthur M. Glenberg, seorang psikolog dan penulis utama studi '. "Idenya adalah jika kita dapat membantu anak-anak memahami cerita yang lebih baik, mereka akan memahami masalah cerita yang lebih baik."
Kedua studi matematika dan sebelumnya experiments pada pemahaman dasar membaca mengeksplorasi konsep bahwa siswa "mewujudkan" apa yang mereka baca untuk memahaminya.
Diwujudkan, atau didasarkan kognisi berpendapat, bahwa makna dalam bahasa datang ketika kata-kata atau frasa secara mental dipetakan ke kenangan tentang pengalaman nyata dan persepsi. Popularitas konsep ini telah memiliki gelombang berkat dukungan untuk terakhir pencitraan otak-penelitian seperti studi tahun 2004 mani dipublikasikan dalam jurnal Neuron. Penelitian tersebut, oleh Medical Research Council di Cambridge, Inggris, menemukan bahwa membaca kata-kata tindakan seperti "menendang" atau "menjilat" area motorik diaktifkan dari otak yang berhubungan dengan bergerak kaki atau lidah.
"Ketika orang mulai melihat bukti bahwa otak benar-benar bekerja dengan cara yang diwujudkan, yang digabungkan dengan ilmu saraf benar-benar perhatian orang," kata Lawrence W. Barsalou, seorang psikolog di Emory University, di Atlanta. Meskipun bukan bagian dari studi, ia juga penelitian kognisi diwujudkan.
Studi sejak itu telah menemukan bahwa orang-proses yang lebih abstrak kata dan sentencesRequires Adobe Acrobat Reader yang sama, dan bahkan konsep kata-kata spasial berdasarkan di mana mereka mungkin akan dalam kehidupan nyata, seperti "roda" yang ke tanah .
"Ketika kita sebagai pembaca berpikir tentang apa yang kita baca, kita mengejawantahkan bahkan jika kita tidak benar-benar bergerak tangan kita. Kami menyerukan kepada pengalaman kami, "kata Mr Glenberg. "Pembaca yang baik melakukan hal-hal seperti itu sepanjang waktu, tapi itu tidak cukup sebagai sadar ketika mereka melakukannya di domain mereka mengerti karena mereka melakukan hal itu begitu cepat." Bahasa Putus
Namun para peneliti Arizona dan Wisconsin menemukan proses pembelajaran dapat menyebabkan putuskan untuk beberapa siswa antara bahasa lisan dan tertulis. Bayi sering belajar kata yang diucapkan digabungkan dengan tindakan atau benda; seorang ibu mengatakan anaknya "gelombang bye-bye," sambil melambaikan dirinya sendiri, atau ayah bertanya, "Apakah Anda ingin beruang Anda?" Sambil memegang boneka binatang.
Sebaliknya, penulis menemukan, siswa dapat belajar untuk membaca kata-kata bercerai dari tindakan atau konsep yang mereka wakili. Mengajar siswa untuk membuat koneksi tersebut dapat membantu mereka memahami sebuah narasi yang lebih baik, para ulama mengatakan.
Sebuah studi 2009 dianalisis 53 1 dan 2 kelas di Wisconsin Madison Metropolitan School District. Para peneliti meminta masing-masing anak-anak untuk membaca serangkaian cerita pendek tentang kehidupan peternakan. Para siswa kontrol hanya mengulangi dengan keras kalimat kunci, sedangkan siswa pada kelompok eksperimen bertindak keluar kalimat-kalimat dengan baik mainan fisik bergerak di atas meja atau dengan menyeret gambar dari mainan di layar komputer. Seminggu kemudian, murid kontrol diajarkan untuk diam-diam membaca, sementara siswa yang ditargetkan diminta untuk membayangkan memindahkan mainan seperti yang telah mereka minggu sebelumnya, saat membaca satu cerita baru tentang pertanian dan satu cerita tentang topik baru.
Dalam studi yang berbeda
Para peneliti menemukan bahwa siswa yang bertindak keluar kalimat, baik melalui mainan atau dengan komputer, memiliki pemahaman yang lebih baik daripada murid kontrol dan juga lebih mampu membuat kesimpulan tentang teks.
Penelitian matematika lebih-terakhir mengikuti format yang sama dengan 97 siswa kelas 3 dan 4 menggunakan masalah cerita matematika bukan skenario pertanian. Peneliti menemukan siswa yang bertindak keluar cerita itu dan kemudian belajar untuk memvisualisasikan secara mental secara bermakna lebih mungkin dibandingkan kelompok kontrol untuk menjawab masalah dengan benar, sebagian besar karena siswa 35 persen lebih mungkin terganggu oleh nomor yang tidak relevan atau informasi lain selain siswa yang tidak bertindak keluar teks. Memaksa siswa untuk berpikir melalui cerita membantu mereka menyingkirkan informasi apa yang berhubungan dengan pertanyaan matematika, Mr Glenberg kata.
Scott C. Marley, asisten profesor psikologi pendidikan di University of New Mexico, di Albuquerque, yang juga studi intervensi matematika, mengatakan percobaan menawarkan "gagasan kunci, yang dapat Anda belajar untuk membayangkan manipulasi," tetapi ia mengingatkan bahwa itu akan memerlukan studi mahasiswa lebih besar, sebaiknya dengan pengukuran otak, untuk membuktikan bahwa keuntungan siswa berasal dari mewujudkan cerita.
Mr Glenberg dan rekan-rekannya kini membahas uji coba skala besar berbasis komputer intervensi mereka dengan City berbasis perusahaan pendidikan New York penerbitan Macmillan / McGraw-Hill. (disadur dari Education Week - Roksana)
Serangkaian percobaan oleh para peneliti di Arizona State University di Tempe dan University of Wisconsin-Madison menunjukkan bahwa siswa dapat memahami dan menyimpulkan lebih banyak dengan bertindak secara sambil praktek-baik dalam kehidupan nyata atau semi nyata-dibandingkan dengan membaca sendiri.
Dalam eksperimen, diterbitkan dalam edisi Juni jurnal Studi Ilmiah Membaca, peneliti menemukan bahwa matematika SD siswa yang bertindak praktek lapangan dalam masalah kata lebih akurat dan kurang terganggu dibanding mereka yang tidak.
"Kita tahu bahwa anak-anak mengalami kesulitan melakukan masalah cerita" dalam matematika, kata Arthur M. Glenberg, seorang psikolog dan penulis utama studi '. "Idenya adalah jika kita dapat membantu anak-anak memahami cerita yang lebih baik, mereka akan memahami masalah cerita yang lebih baik."
Kedua studi matematika dan sebelumnya experiments pada pemahaman dasar membaca mengeksplorasi konsep bahwa siswa "mewujudkan" apa yang mereka baca untuk memahaminya.
Diwujudkan, atau didasarkan kognisi berpendapat, bahwa makna dalam bahasa datang ketika kata-kata atau frasa secara mental dipetakan ke kenangan tentang pengalaman nyata dan persepsi. Popularitas konsep ini telah memiliki gelombang berkat dukungan untuk terakhir pencitraan otak-penelitian seperti studi tahun 2004 mani dipublikasikan dalam jurnal Neuron. Penelitian tersebut, oleh Medical Research Council di Cambridge, Inggris, menemukan bahwa membaca kata-kata tindakan seperti "menendang" atau "menjilat" area motorik diaktifkan dari otak yang berhubungan dengan bergerak kaki atau lidah.
"Ketika orang mulai melihat bukti bahwa otak benar-benar bekerja dengan cara yang diwujudkan, yang digabungkan dengan ilmu saraf benar-benar perhatian orang," kata Lawrence W. Barsalou, seorang psikolog di Emory University, di Atlanta. Meskipun bukan bagian dari studi, ia juga penelitian kognisi diwujudkan.
Studi sejak itu telah menemukan bahwa orang-proses yang lebih abstrak kata dan sentencesRequires Adobe Acrobat Reader yang sama, dan bahkan konsep kata-kata spasial berdasarkan di mana mereka mungkin akan dalam kehidupan nyata, seperti "roda" yang ke tanah .
"Ketika kita sebagai pembaca berpikir tentang apa yang kita baca, kita mengejawantahkan bahkan jika kita tidak benar-benar bergerak tangan kita. Kami menyerukan kepada pengalaman kami, "kata Mr Glenberg. "Pembaca yang baik melakukan hal-hal seperti itu sepanjang waktu, tapi itu tidak cukup sebagai sadar ketika mereka melakukannya di domain mereka mengerti karena mereka melakukan hal itu begitu cepat." Bahasa Putus
Namun para peneliti Arizona dan Wisconsin menemukan proses pembelajaran dapat menyebabkan putuskan untuk beberapa siswa antara bahasa lisan dan tertulis. Bayi sering belajar kata yang diucapkan digabungkan dengan tindakan atau benda; seorang ibu mengatakan anaknya "gelombang bye-bye," sambil melambaikan dirinya sendiri, atau ayah bertanya, "Apakah Anda ingin beruang Anda?" Sambil memegang boneka binatang.
Sebaliknya, penulis menemukan, siswa dapat belajar untuk membaca kata-kata bercerai dari tindakan atau konsep yang mereka wakili. Mengajar siswa untuk membuat koneksi tersebut dapat membantu mereka memahami sebuah narasi yang lebih baik, para ulama mengatakan.
Sebuah studi 2009 dianalisis 53 1 dan 2 kelas di Wisconsin Madison Metropolitan School District. Para peneliti meminta masing-masing anak-anak untuk membaca serangkaian cerita pendek tentang kehidupan peternakan. Para siswa kontrol hanya mengulangi dengan keras kalimat kunci, sedangkan siswa pada kelompok eksperimen bertindak keluar kalimat-kalimat dengan baik mainan fisik bergerak di atas meja atau dengan menyeret gambar dari mainan di layar komputer. Seminggu kemudian, murid kontrol diajarkan untuk diam-diam membaca, sementara siswa yang ditargetkan diminta untuk membayangkan memindahkan mainan seperti yang telah mereka minggu sebelumnya, saat membaca satu cerita baru tentang pertanian dan satu cerita tentang topik baru.
Dalam studi yang berbeda
Para peneliti menemukan bahwa siswa yang bertindak keluar kalimat, baik melalui mainan atau dengan komputer, memiliki pemahaman yang lebih baik daripada murid kontrol dan juga lebih mampu membuat kesimpulan tentang teks.
Penelitian matematika lebih-terakhir mengikuti format yang sama dengan 97 siswa kelas 3 dan 4 menggunakan masalah cerita matematika bukan skenario pertanian. Peneliti menemukan siswa yang bertindak keluar cerita itu dan kemudian belajar untuk memvisualisasikan secara mental secara bermakna lebih mungkin dibandingkan kelompok kontrol untuk menjawab masalah dengan benar, sebagian besar karena siswa 35 persen lebih mungkin terganggu oleh nomor yang tidak relevan atau informasi lain selain siswa yang tidak bertindak keluar teks. Memaksa siswa untuk berpikir melalui cerita membantu mereka menyingkirkan informasi apa yang berhubungan dengan pertanyaan matematika, Mr Glenberg kata.
Scott C. Marley, asisten profesor psikologi pendidikan di University of New Mexico, di Albuquerque, yang juga studi intervensi matematika, mengatakan percobaan menawarkan "gagasan kunci, yang dapat Anda belajar untuk membayangkan manipulasi," tetapi ia mengingatkan bahwa itu akan memerlukan studi mahasiswa lebih besar, sebaiknya dengan pengukuran otak, untuk membuktikan bahwa keuntungan siswa berasal dari mewujudkan cerita.
Mr Glenberg dan rekan-rekannya kini membahas uji coba skala besar berbasis komputer intervensi mereka dengan City berbasis perusahaan pendidikan New York penerbitan Macmillan / McGraw-Hill. (disadur dari Education Week - Roksana)
MANAJERIAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM RANGKA MENERAPKAN FUNGSI-FUNGSI DASAR MANAGEMENT
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menunjang kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,Bangsa dan Negara.Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia seyogyanya sekolah dikelola oleh seorang pemimpin yang memiliki dasar-dasar dan syarat kepemimpinan, seperti pendapat tokoh pendidikan kita “Ki Hajar Dewantoro” sebagai berikut : “ Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani”,Seorang pemimpin bila berada di depan maka ia akan memberi contoh tauladan kepada bawahannya, jika ia berada di tengah-tengah ia harus dapat membangkitkan dan memberi semangat kepada orang-orang yang ada di sekitarnya dan jika ia berada di belakang, maka pemimpin itu harus dapat mengarahkan, mendorong/memotivasi agar orang-orang tersebut lebih maju. Seorang pemimpin harus mampu memberi contoh dan mengayomi bawahannya, memotivasi dan menggerakkan agar semua komponen yang ada dapat dan mau bekerja secara optimal sesuai dengan uraian tugas yang telah diberikan dan melaksanakannya dengan ikhlas serta penuh tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kepemimpinan Kepala Sekolah bersifat situasional , artinya suatu kepemimpinan dapat efektif untuk situasi tertentu dan kurang efektif untuk situasi yang lainnya. Contonya dalam suatu keadaan darurat disekolah diperlukan kepemimpinan yang otoriter sebaliknya dalam keadaan normal kepemimpinan otoriter kurang baik. Kondisi lingkungan yang semakin komplek dan berubah dengan cepat sekarang ini , organisasi memerlukan seorang pemimpin yang selektif, yaitu pimpinan yang mampu mengarahkan dan mengembangkan aktivitas bawahan sesuai dengan fungsi dari seorang pemimpin.
Seorang pemimpin, dalam hal ini seorang Kepala Sekolah, tidak akan dapat menerapkan management sekolah dengan baik dan meningkatkan mutu pendidikan dengan hasil yang optimal tanpa ada partisipasi aktif dan kerja sama yang baik dari semua pihak baik para guru maupun seluruh staf sekolah. Maka timbulah suatu pertanyaan Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan fungsi-fungsi dasar management ?
Dalam penulisan makalah ini dibuatlah ruang lingkup sekolah sesuai dengan unsur-unsur yang terkait didalam menejemen sekolah yaitu :Kepala Sekolah (Top manajer),Wakil Kepala Sekolah(middle manajer),Guru(first line),Wali Kelas,Staff Tata Usaha,Pustakawan,Laboran,Masyarakat ( Komite Sekolah )
Pengumpulan data dilakukan dimulai pada permulaan mengikuti pendidikan Megister Manajemen Pendidikan melalui :Nara sumber,Penelitian terdahulu ,Internet,Observasi,Reverensi buku-buku yang ada.
PEMBAHASAN
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Pentingnya kepemimipinan seperti yang dikemukakan oleh James M. Black pada Manajemem: a Guide to Executive Command dalam Sadili Samsudin (2006:287) yang dimaksud dengan “Kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006:2) mengartikan “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan itu”. Kemudian menurut Maman Ukas (2004:268) “Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”. Sedangkan George R. Terry dalam Miftah Thoha (2003:5) mengartikan bahwa “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
Sementara R. Soekarto Indrafachrudi (2006:2) mengartikan “Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan itu”. Kemudian menurut Maman Ukas (2004:268) “Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan”. Sedangkan George R. Terry dalam Miftah Thoha (2003:5) mengartikan bahwa “Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi”.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama.
1.Kepala Sekolah sebagai manager,adalah orang yang melaksanakan/mengelola management sekolah,di mana dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa orang wakilnya,sehingga tindakan-tindakan yang bersifat operasional sekolah,dalam mengambil keputusan, menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan orang lain, untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan pada program jangka panjang dan jangka menengah,sesuai dengan kebijakkan yang telah digariskan dalam program kerja.
Seorang Kepala Sekolah sebagai pengelola management sekolah harus memahami Fungsi-Fungsi Dasar Management, yang meliputi :
1. Planning (Perencanaan )
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling ( Pengontrollan )
5. Evaluation ( Evaluasi )
Kepala Sekolah Menetapkan rencana apa yang harus dilaksanakan sekolah untuk menyelesaikan proram-program yang telah dibuat. Fase pertama perlu ditetapkan : “ Apa, kapan dan bagaimana” pekerjaan harus dilakukan. Dalam fase ini disebut “Perencanaan” (Planning).
Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas pada orang-orang yang diberi kewenangan yang dituangkan dalam SK.Tugas, Kepala Sekolah mendelegasikan kekuasaan dan menetapkan hubungan kerja antara anggota kelompok kerja dengan delegir. Fase ini disebut “Pengorganisasian” (Organizing).
Kepala Sekolah menggunakan sarana-sarana, seperti komunikasi,pemberian instruksi,saran,teguran,pujian, sehingga para pelaku tenaga kependidikan tergerak untuk melaksanakan tugas yang telah diemban dengan secara ikhlas dan dengan kerjasama yang baik sebagai partner kerja kepala sekolah. Kegiatan ini menyebabkan kegiatan operasional sekolah menjadi bergerak dan berjalan. Fase ini lazim disebut “Penggerakkan” (Actuating). Pada saat kegiatan sekolah sedang bergerak atau berjalan, kepala sekolah harus selalu mengadakan pengawasan atau pengendalian agar gerakan atau jalannya kegiatan operasional sekolah sesuai dengan planning yang telah digariskan. Fase ini disebut “Pengawasan atau Pengendalian” (Controlling). Hasil kerja yang telah dicapai dalam program yang telah digariskan dibuat prosentase realisasi pencapaian sasaran/target. Dalam hal ini kepala sekolah dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada, penyebab timbulnya hambatan/kendala, sehingga dapat untuk memperbaiki kinerja mendatang. Fase ini disebut “Evaluasi” (Evaluation).
2.2. Wakil Kepala Sekolah merupakan kepanjangan tangan kerja kepala sekolah yang membantu tugas-tugas kepala sekolah sesuai dengan pembagian tugas masing-masing, yang meliputi :Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum,Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan,Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana,Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat.Wakil kepala sekolah harus membuat suatu perencanaan didalam melaksanakan tuagas selama tahun ajaran berlangsung bisa selama satu semester setiap wakil masing-masing mempunyai perencanaaan sesuai dengan urusan masing-masing.
Uraian tugas yang telah digariskan melalui SK.Tugas, Wakil Kepala Sekolah mengkoordinasikan anggota kelompok kerjanya, sehingga antara wakil kepala sekolah yang satu dengan yang lain tidak tumpang tindih pelaksanaan operasionalnya. Wakil kepala Sekolah Urusan Kurikulum berkoordinasi dengan semua guru mata pelajaran dan wali kelas, bertanggungjawab atas terselenggaranya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan berkoodinasi dengan Guru Pembina OSIS dan seluruh Pembina seksi-seksi kegiatan Ekstra Kurikuler. Menyusun Program Kerja kegiatan OSIS, menegakkan disiplin dan tata tertip siswa.
2.Guru sebagai tenaga kependidikan diberdayakan di sekolah Castetter B.W “The human Resources for Education Administration”memberikan konsep yang lengkap tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di Pendidikan.Konsep-konsep tersebut telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengembangan sumberdaya manusia ,mulai dari perencanaan,pelaksanaan sampai dengan tindak lanjut.Mengingat pentingnya penataan SDM ,maka harus dikelola berdasarkan prinsif-prinsip manajemen. Pengembangan tenaga kependidikan harus dilakukan sesuai rencana kebutuhan yang jelas(education planning base on manpower rekrutmen) sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kebutuhan dengan tenaga kependidikan yang tersedia.Dunia pendidikan harus senantiasa mengembangkan tenaga kependidikan baik dalam sikap maupun kemampuan profesional,agar tercipta kualitas pendidikan yang berkualitas juga.Diperlukan kerja sama dengan pihak ketiga misalnya perusahaan dalam pengembangan dan pemanfaatan sebagai praktek, objek studi.Kualitas SDM = Kualitas skill+kualitas fisik+kualitas sikap mental.Dengan dikoordinasi oleh Wakil kepala sekolah Urusan Kurukulum, guru harus mampu menguasai pengelolaan Program Pengajaran yang meliputi : Program tahunan, Program Semester, Analisis Materi Pelajaran, Pengayaan dan lain-lain yang berkenaan dengan proses belajar mengajar. Guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anak didiknya, tetapi juga harus mampu membekali diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada sekarang. Dalam hal ini kepala sekolah harus mendorong dan memberi kesempatan kepada para guru untuk mengikuti penataran ,seminar, simposium, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga dapat meningkatkan pengetahaun seorang guru dalam melkasanakn kegiatan belajar mengajar.
2.4 Disamping sebagai petugas pengelola kelas dan penyelenggara administrasi kelas, Wali kelas harus mampu berperan sebagai pengganti orang tua murid di sekolahnya. Mengetahui perkembangan akademik anak didiknya secara konprehensif, membuat catatan-catatan khusus. Kasus-kasus yang tidak mampu untuk diselesaikan sendiri agar dikonsultasikan atau dialih tugaskan kepada petugas Bimbingan dan Konseling sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan dengan orang tua/wali murid untuk solusinya.
2.5 Kepala Sekolah mendelegasikan tugas ketatausahaan kepada Kepala Urusan Tata Usaha sebagai koordinator, yang selanjutnya mengkoordinasikan kepada anggota tugas tentang uraian tugas yang harus dilaksanakan. Kemudian tugas bendahara adalah membantu Kepala Sekolah dalam pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang mempunyai fungsi ; mengambil, menyimpan,membayarkan dan mempertanggung jawabkan secara administrasi keuangan (SPJ) tepat waktu.
2.6.Buku adalah sebagai salah satu sarana sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak buku yang dibaca akan terasa semakin kecil pengetahuan seseorang. Disamping sebagai petugas yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan, Pustakawan berkoordinasi dengan seluruh guru mata pelajaran untuk memotivasi anak agar gemar membaca. Arahkan waktu senggang anak untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi dari tugas yang diberikan oleh gurunya, kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan, niscaya budaya membaca dapat ditanamkan sehingga dapat menjadi salah satu kebutuhan hidupnya.
2.7Laboran sebagai petugas laboratorium yang bertanggung jawab atas pengelolaan laboraturium dan pemanfaatan peralatannya. Laboraturium merupakan salah satu sarana teknologi untuk mengembangkan kemampuan SDM peserta didik. Kepala sekolah menugaskan petugas lab yang sesuai dengan latar belakang keilmuannya agar peralatan yang mahal harganya tersebut dapat difungsikan seoptimal mungkin.
2.8 Peran orang tua sangat penting dan paling efektif adalah orang tua sebagai penyedia lingkungan belajar efektif, sehingga pelajar dapat belajar dengan baik.
PENUTUPKepala Sekolah adalah manager yaitu orang yang memimpin dan mengelola management sekolah ,memiliki dasar-dasar dan syarat kepemimpinan serta harus memahami fungsi-fungsi dasar management.Dalam melaksanakan Tugas-tugas Kepemimpinannya Kepala Sekolah dibantu oleh wakil kepala Sekolah, untuk membentuk kelompok kerja, melakukan koordinasi, membentuk Team Work yang kompak untuk membantu Kepala Sekolah melaksanakan program kerja yang telah di gariskan.Dengan penerapan fungsi-fungsi dasar management, diharapkan sekolah dapat menghasilkan prestasi yang berkualitas dan berkualitas dalam prestasi.Saran:Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia hendaknya setiap kepala sekolah membuat Program Kerja Sekolah sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan sebagai alat kontrol dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Faizah Hasnah, 2011.Filsafat Ilmu,Pekan Baru: Cendekia Insani.
Faizah Hasnah,(2011)Menulis karangan Ilmiah,Pekan Baru: Cendekia Insani.
http:// Ilmiah manajemen.blogspot.com/2008/05/Pembinaan sumber daya manusia
Mulyasa,E (2009)Menjadi Kepala Sekolah ProfesionalBandung:Rosda Karya
Maman Ukas. 2004. Manajemen. Bandung: Agini
Muhammad Surya. Organisasi profesi, kode etik dan Dewan Kehormatan Guru.
Soekarto Indarafachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang efektif. Bogor: Ghalia Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)